assalamualaikum

Selasa, 02 Oktober 2012

maav untuk sahabat

Gue rindu kalian semua , sesuatu yang gue sebut SAHABAT.

Maav untuk sahabat 
            Maafin gue yaa, sifat gue buruk banget. Kadang gue seperti anak kecil di hadapan kalian. Merengek minta di perhatiin, merengek minta di turutin, merengek minta di dengerin curhatannya. Kalo sekali aja nggak di denger gue pasti marah. Dan bilang “kalian nggak asik”. Padahal yang nggak asik kan gue. Kerjaannya curhat terus.
Gie ini jahat sama kalian, gue selalu marah kalau kalian jauhin gue. Harusnya gue sadar, kalian kan berhak punya banyak temen, nggak sama gue doang. Gue selalu kesel kalo kalian jala n nggak ngajak gue, ya wajar aja, gue kan suka galau, doyan curhat, nanti kalau ngajak gue hangout kalian bisa ancur.
Maaf ya gue sering menjduge kalian nggak care. Padahal kalo gue ngaca yang nggak care ntu gue. Gue Cuma nyari kalian kalau gue lagi ngerasa kesepian.
            Sahabat, walau sebenernya gue jenuh dengan kata ini. Karna nyatanya yang gue sebut sahabat nggak pernah ada saat gue ngerasa kesepian. Harusnya gue itu paham, kalian udah punya kesibukan masing-masing. Harusnya gue ngerti, kita semua udah dewasa, udah berhadapan langsung sama dunia. Tapi gue tetep kayak anak kecil gue tetep nggak terima kalau kalian nggak ada waktu buat gue. Gue maunya kalian selalu ada buat gue, selalu ada saat gue bosan dan kesepian, selalu bales sms gue dalam keadaan apapun. Dan semua itu karena gue sayang kalian.
            Gue egois, gue nyebelin, gue jahat, tapi kalian tetep baik. Tetep temenin gue. Tetep turutin maunya gue. Tetep jagain gue. Kalian selalu sayngin gue, kalian selalu mengerti gue, walau itu Cuma ada di masa lalu. Saat seragam putih abu-abu terpasang di tubuh kita masing-masing.
Sekarang kalian nggak ada, sekarang kaliian nggak bisa ngertiin gue, tapi sekarang gue sadar, disaat kalian udah nggak bisa ngertiin gue, itu artinya giliran gue yang mengerti kalian.
            Gue sayang sama kalian sahabat, gue kangen sama kalian, jangan pergi jauh-jauh yaa, jangan terlalu lama, cepat kembali ke persahabatn kita, gue selalu disini menunggu kalian kembali. Semoga kesibukan kita semua nggak pernah jauhin kita dan nggak mutus tali silaturrahmi kita. Amiiin.

Love You Friends
Dini Astriani
25/09/2012

Rasa yang tak sempat berlabuh



Rasa yang tak sempat berlabuh

 Saat aku mengenalmu
Itu adalah hal terindah dalam hidupku
Lalu kucoba belajar mencintaimu
Dari kekurangan hingga lebihmu

Aku sadar hati ini tak layak mengharapkanmu
Mengharapkan cinta yang tak searah
Mengharapkan kasih sayang yang tak terbalas
Dari dasar hatimu

Aku sakit menatap matamu
Tapi hati ini tak kan henti mengagumimu
Terus, dan terus memandangmu dari kejauhna
Dan berusaha menyentuhmu dari balik tembok yang besar

Tapi kini semua berakhir
Rasa yang tak sempat terbalas
Harus berujung dengan perpisahan

Dan aku merindukanmu
Dalam relung hatiku
Aku berharap kau akan kembali disisiku
Dan membalas rasa yang ingin berlabuh dihatimu.

“Mentari Tak Bersinar Lagi”


Mentari tak bersinar lagi

Kuterus melangkah melalui jalan setengah garis
Menerawang ke dalam dunia nyata
Segera cepat menembus cakrawala
Meraba halus gelapnya malam

Kuterus berjalan sejauh mungkin
Mengejar ujung dunia didalam mimpi
Namun, tak ku dapati bayang-bayang itu
Bayang-bayang mentari di pagi hari

Ku melangkah lagi sejauh mungkin
Berharap dan menanti mentari tuk bersinar lagi
Kosong,, harapan itu kosong
Mentari itu tlah permanen dengan redupnya

Dan kini aku hanya bisa menunggu
Kapan perginya ..?
Mentari yang tak bersinar lagi .

dalam gelap


Dalam Gelap
5 Mei 2012
Dalam gelap,,
Dia bercerita pada malam
Tak ada yang melihat
Bahwa hatinya hujan.
            Dalam gelap,,
            Dia berkata
            “aku merindukan dirinya”
            Buah hatinya
Yang memilih pergi darinya
Untuk jadi tiang penopang jalannya
Dalam gelap, dia meminta
Tuhan, jaga dia.

untukmu yang telah mengukir air mataku

Aku terpaksa menangis saat kau pergi dan memilihnya untuk menggantikan aku ..
Aku terpaksa menangis saat tengah malam ketika aku merindukanmu .


Untukmu yang telah mengukir airmataku
        sore itu, saat kau katakana betapa kau mencintaiku, aku telah ,erampas cahaya senja dan menyimpannya di matamu. Juga tak luput kau ucapkan rindu dihari-hariku, dan ku beranikan diri untuk merampas hangatnya mentari, lalu ku letakkan dalam genggamanmu. Bagiku hadirmu telah membuat hidupku menjadi utuh.
***
Hanya untuk bersamamu, aku rela mengorbankan waktu bermainku dengan teman-temanku. Hanya untuk membuatmu merasa tak kesepian aku rela mengorbankan waktu makan siangku bersama keluargaku. Aku tak ingin kau merasa kekurangan sesuatupun saat bersamaku.
Hanya untuk meminta maaf denganmu, aku rela menempuh jarak puluhan kilo meter malam-malam dan berperang melawan dinginnya deras hujan hanya untuk menemuimu.
Saat ku tahu kau membohongiku demi menemui wanita lain, aku terluka, tapi ku tahu kau manusia biasa. Saat ku tahu kau mendekati wanita lain, aku terluka, tapi aku mengerti kau seorang laki-laki. Saat ku tahu kau pergi menonton dengan wanita lain, aku terluka, tapi ku fikir itu wajar, karena mungkin aku yang tak becus memberimu waktu kencan bersamaku. Saat kau ucap putus, aku sangat terluka, tapi aku mengerti bahwa kau tak ingin sakitiku lebih dari ini.
***
Kini aku selalu ketakutan saat menjelang senja, karena hariku kelam tanpa cahaya senja yang dulu ku simpan dimatamu. Hari-harikupun tak lagi hangat tanpa belaian tanganmu, karena di tanganmulah ku letakkan kehangatan mentari itu.
Kini telah ada seseorang yang memilikimu, dan itu membuatku merasa tak pantas mengingatmu. Aku terpaksa menangis menahan rasa yang membuat dadaku sesak, rasa rindu akan hadirmu.
Aku seperti hidup dalam masa lalu, mengenangmu, menanti kehadiranmu, tapi kau tak juga dating. Kau pergi menyisakan luka dan kerinduan di hatiku. Dan sekali lagi kau memaksaku untuk menangis.