~surat
pertama~
Aku sengaja menulis surat
pertamaku ini untukmu kawan. Aku tak berharap kau mau membacanya atau sekedar
melihatnya. Karena bagiku yang terpenting adalah bagaimana aku mampu menulisnya
untukmu. Entah siapa dan dimana kini kau berada, Aku sangat merindukanmu. Aku merindukan
seorang kawan sepertimu. Aku menginginkan seorang kawan sepertimu, sejak
pertama kali aku merasa –SEPI- didunia ini. Tubuhku mungkin memang ramai
disekelilingi gelak tawa para mereka yang kini kusebut teman, keluarga,
tetangga, masyarakat luar, bahkan pacar. Tetapi jiwaku tetap merasa sepi. Aku rasa
canda tawa yang mereka lontarkan pada diriku hanyalah sebuah kebohongan, PALSU
!!!
Ditengah-tengah kebisingan
jalan raya, ditengah-tengah kerasnya dunia, aku tetap merindukanmu, kawan !..
aku merindukanmu untuk ada disampingku saat ini, aku menginginkanmu untuk terus
menemaniku setiap saat, dalam suka dan duka, dalam tangis dan tawa, dalam ramai
maupun sepi .
Sekali lagi aku tak pernah
berdoa untuk kau membaca surat hinaku ini kawan, tapi aku akan terus berdoa
agar tuhanku-tuhanmu mempertemukan kita di lingkaran kasih sayangnya, diwaktu
yang tepat. Siapapun dirimu, aku berdoa agar kau baik-baik saja disana,
dimanapun kau berada. Amiiin .
Salam rindu,
Kawanmu J