Setelah curug leuwi hejo, kali ini gue akan bahas perjalanan gue ke wisata curug mariuk, wisata curug mariuk ini terdapat beberapa curug yang luar biasa kerennya, yaitu curug kembar, curug ciburial, dan curug hordeng. Gw ke curug ini udah 3 kali, yang pertama sama dody aja, kedua sama dody, tati, dan rio, dan ketiga sama dody, desty, july, dwi, riska, romi, dan temennya riska. Hari ketiga setelah lebaran gue sama dody dan temen kerja lainnya ke curug leuwi hejo untuk yang kedua kalinya. Di gang mau ke hejo gue liat ada plank curug kembar cibereum, rasa penasaran gue pun muncul, dan ingin mencoba menyambangi curug kembar tersebut. Empat hari kemudian gue dan dody memutuskan untuk ke curug kembar, karena dipikiran awal jaraknya deket. Karena di spanduknya tertulis 1 KM dari tempat spanduk di pasang. Tanggal 22 Juli 2015 Gue dan dody berangkat ke curug kembar. Kita berangkat dari rumah jam 10:00 am. Naik motor lewat Desa Pasir Mukti. Rutenya sama kayak mau ke curug hejo. Kita masuk gang yang ada spanduk curug hejo dan curug kembar, dipertigaan kalo mau ke hejo belok kanan, ini gue belok kiri, karena gue mau ke curug kembar. Gue dan dody sama sekali gak tau jalan ke curug kembar, tapi karena gue sotoy gue bilang ke dody “Lurus aja dod, deket kok Cuma 1 kilo”, yaudah kita berdua terus aja lurus ikutin jalan. Dan semakin jauh sama sekali ga ada tanda-tanda adanya curug. Kita lewat perkampungan dan jalannya lumayan oke (jalan setapak mulus), jalanannya nanjak terus, dan sama sekali gak ada turunan. Sama sekali ga ada tanda-tanda plank atau apapun tentang curug kembar. Tapi gue dan dody tetep terusin perjalanan sampe kita ketemu sama jalanan bebatuan dan nanjak, disana banyak biker lain lagi pada istirahat, mereka mau ke curug hejo (tapi salah jalan), dody sempet nanya sama seorang diantara mereka, “kenapa berhenti?”, ibu itu jawab “lagi nunggu temen, takut gak kuat, jauh banget soalnya katanya”, weeeewww, tapi gue sama dody gak patah semangat, kita tetep lanjut, jalannya bebatuan gede dan nanjak tinggi banget, banyak warga yang bantu dorong motor tanpa minta upah (Alhamdulillah), sampe atas gue sama dody istirahat dulu di rumah warga sambil makan pop mie, sambil nanya-nanya letak curug kembar, ternyata kita gak nyasar, tapi jalannya emang jelek dan lumayan masih jauh –kata seorang warga-, sempet ketemu juga sama biker lain yang akhirnya turun lagi karena ga kuat . setelah perut ke isi kita lanjut perjalanan lagi, rutenya emang cukup bagus banget karena Cuma lurus aja ngikutin jalan. Tapi jalannya itu yang bener-bener ancur. Kita lurus terus sampe ketemu papan ala kadarnya bertulis curug kembar. gue ikutin arah papan itu yang ternyata jalannya kecil banget, jalanan sawah, tanahnya kering dan licin, sepanjang jalan banyak warga yang bantu dorong motor (dalem hati gue takut dipinta duit banyak), ternyata free, sampe akhirnya kita ketemu sama bapak-bapak yang megang tiket masuk. Dia bantu dorong motor terus ada warung, di warung dia nyampein banyak kata, begini kalimatnya: “sebelumnya saya mau menyampaikan sesuatu sebelum kalian ke curug kembar, yang pertama terima kasih karena kalian sudah mau dating ke curug ini, kedua kami mohon maaf karena jalan dan fasilitas disini belum memadai karena disini juga baru buka, ketiga untuk masuk ke curug kembar ada biaya 10 ribu per orang dan motor 5 ribu, biaya ini kita kumpulkan untuk pembuatan jalan agar lebih layak dan lebih mempermudah pelanggan, insya allah tahun depan sudah lebih baik lagi, di sepanjang jalan tadi juga adek liat kan kalau banyak warga yang bantu dorong, dan itu free, itu fasilitas dari kami. Nanti kalau di atas adek gak kuat nanjak, adek bisa minta bawain motornya sama warga yang bantu-bantu disana” Kurang lebih seperti itu kalimatnya, dan menurut gue dan dody ini cukup baik, karena dengan hormatnya dia menyampaikan sesuatu terlebih dahulu sebelum kita ke curug. Walau fasilitas belum memadai, tapi gue gak kecewa. Setelah bayar tiket masuk, gue dan dody melanjutkan perjalanan melewati tanah- tanah kering yang licin, ternyata kita harus mengendarai motor di atas gunung yang Cuma dibatasi pagar bambu,
Alhamdulillah gue dan dody sampe juga di atas gunung sana. Dan subhanallah pemandangan di atas sana benar-benar luar biasa, gue bisa menyaksikan puluhan gunung menjulang tinggi dan jelas terlihat, mungkin kalau di hitung lebih dari 10 gunung yang jelas terlihat dari atas sana. Baguuuuuus banget, pemandangan yang wow banget. Dan diatas sana, rasanya semua lelah di perjalanan, yang harus jalan kaki ngejar motor dody karena gue harus turun dari motor, capenya jalan kaki nanjak, udah gak berasa diatas sana. Yang berasa Cuma “GUE BAHAGIA”, amazing banget. Kita sempet foto diatas sana sebelum akhirnya turun lagi untuk mencapai curug kembarnya. Dibawah kita parkir motor, dan turun lagi jalan kaki dari parkiran kurang lebih 500 meter lah. Emang cukup jauh dan sangat cape, tapi bener kata bapa tadi, setelah sampe di curug cape nya ilang, dan gak akan pernah nyesel udah jauh-jauh susah payah dateng ke curug kembar, karena faktanya subhanallah curugnya bagus banget. Demi apapun walau cape, walau harus susah payah, walau jalanan ancur dan fasilitas masih nol. Tapi perjalanan curug kembar bener-bener bikin hati takjub akan indahnya ciptaan Allh SWT, akan indahnya kota Bogor, akan indahnya Indonesia ini. Ini kisah
perjalanan pertama gue dan dody, Dan pada tanggal 27 maret 2016 gue dateng lagi ke curug kembar bareng dody, tati, dan rio. Yang tadinya Cuma mau ke curug kembar, ternyata fasilitas udah oke banget, pintu masuk curug jadi lebih deket, ruang ganti baju udah disediain, dan ternyata disana bukan Cuma ada curug kembar, tapi juga ada curug hordeng, curug buluh, dan curug ciburial, kalo di itung semua total curuggnya ada 5, yang 1 gw blm tau namanya. Semua curug disana bagus-bagus, keren-keren, jalannya juga udah oke, petugasnya ramah-ramah, sungguh menyenangkan. Sekarang disana juga ada area buat campingnya, ada juga homestaynya, bener-bener okelah fasilitas yang disediain. Untuk tiket masuknya di 2016 ini 15 rb/orang, parkir 5 rb/motor . 15 rb itu sudah masuk 5 curug yaaaa… lumayan murah kok dengan pemandangan yang disuguhkan.