Aku terpaksa menangis saat kau pergi
dan memilihnya untuk menggantikan aku ..
Aku
terpaksa menangis saat tengah malam ketika aku merindukanmu .
Untukmu yang telah mengukir airmataku
sore
itu, saat kau katakana betapa kau mencintaiku, aku telah ,erampas cahaya senja
dan menyimpannya di matamu. Juga tak luput kau ucapkan rindu dihari-hariku, dan
ku beranikan diri untuk merampas hangatnya mentari, lalu ku letakkan dalam
genggamanmu. Bagiku hadirmu telah membuat hidupku menjadi utuh.
***
Hanya
untuk bersamamu, aku rela mengorbankan waktu bermainku dengan teman-temanku.
Hanya untuk membuatmu merasa tak kesepian aku rela mengorbankan waktu makan
siangku bersama keluargaku. Aku tak ingin kau merasa kekurangan sesuatupun saat
bersamaku.
Hanya
untuk meminta maaf denganmu, aku rela menempuh jarak puluhan kilo meter
malam-malam dan berperang melawan dinginnya deras hujan hanya untuk menemuimu.
Saat
ku tahu kau membohongiku demi menemui wanita lain, aku terluka, tapi ku tahu
kau manusia biasa. Saat ku tahu kau mendekati wanita lain, aku terluka, tapi
aku mengerti kau seorang laki-laki. Saat ku tahu kau pergi menonton dengan
wanita lain, aku terluka, tapi ku fikir itu wajar, karena mungkin aku yang tak
becus memberimu waktu kencan bersamaku. Saat kau ucap putus, aku sangat
terluka, tapi aku mengerti bahwa kau tak ingin sakitiku lebih dari ini.
***
Kini
aku selalu ketakutan saat menjelang senja, karena hariku kelam tanpa cahaya
senja yang dulu ku simpan dimatamu. Hari-harikupun tak lagi hangat tanpa
belaian tanganmu, karena di tanganmulah ku letakkan kehangatan mentari itu.
Kini
telah ada seseorang yang memilikimu, dan itu membuatku merasa tak pantas
mengingatmu. Aku terpaksa menangis menahan rasa yang membuat dadaku sesak, rasa
rindu akan hadirmu.
Aku
seperti hidup dalam masa lalu, mengenangmu, menanti kehadiranmu, tapi kau tak
juga dating. Kau pergi menyisakan luka dan kerinduan di hatiku. Dan sekali lagi
kau memaksaku untuk menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar